Rabu, 10 November 2010
Boediono: Nenek Moyang Kita Survive Hadapi Bencana
Maluku - Wakil Presiden Boediono meminta kepada masyarakat untuk siap menghadapi bencana dan survive menghadapi berbagai risiko tinggal di negeri rawan bencana. "Nenek moyang kita survive, dan kita juga harus siap untuk menghadapinya," kata Boediono.
Hal tersebut dia sampaikan di hadapan sejumlah bupati di Kota Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku, Jumat (5/11/2010).
"Bencana ini adalah peringatan untuk kita semua. Kita adalah bangsa Indonesia yang diwarisi five of fire di dunia, ini harus kita terima," kata Boediono.
Tinggal di kawasan yang rawan akan bencana, menurut Boediono sebenarnya ada juga ada manfaatnya. Dengan banyaknya bencana, berarti Indonesia dikelilingi oleh sumber energi, sumber mineral serta lahan-lahan pertanian yang subur.
"Ini rahmat. Tapi juga dengan manfaat seperti itu, ada pula risikonya. Dari yang saya amati di Tanah Air ini, pentingnya untuk siaga sebelum terjadinya bencana alam, karena bencana itu tidak bisa kita prediksi," tutur mantan Gubernur BI ini menambahkan.
Boediono meminta kepada masyarakat untuk punya strategi dalam menghadapi bencana. Strategi yang paling baik, menurutnya adalah bersiap. "Kesiapan ini adalah yang paling baik, dan tugas kita sebagai pemerintah untuk mengajak masyarakat kesiapan menghadapi bencana," ujarnya.
Boediono bercerita, waktu ke Mentawai, dia kagum dengan sebuah desa yang luluh lantak akibat diterjang tsunami namun tidak ada korban jiwa di desa itu karena mereka sudah punya sistem kentongan dari bambu. Mereka sudah diajar jauh sebelumnya, jika ada bencana kentongan dibunyikan lalu tempat larinya sudah ditentukan sebelumnya.
"Jadi tidak harus dengan teknologi yang mahal. Tapi yang penting latihan menghadapi bencana. Kuncinya adalah latihan dan praktek. melatih masyarakat untuk siaga," kata dosen Fakultas Ekonomi UGM tersebut.
"Jadi mulai kesiagaan di tingkat masyarakat lalu mulai tingkatkan kemampuan, pemerintah kabupaten dan kota untuk meingkatkan fasilitas dan sarana," tutupnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar