Jumat, 19 November 2010

walaupun negara miskin timur leste bantu merapiUSD 1 juta

JAKARTA - Perekonomian korban letusan gunung Merapi diharapkan segera bangkit dan kembali berlanjut seperti sedia kala. Untuk keperluan itu, pemerintah membentuk tim yang
bertugas mempercepat penanggulangan dan kegiatan ekonomi masyarakat. "Tim akan bekerja di bawah kendali Kepala BNPB untuk merumuskan program apa saja yang bisa mengakselerasi kegiatan perekonomian mereka," kata Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono usai mengikuti Rakor membahas Penanganan non Pengungsi Merapi di Jakarta Kamis (18/11) kemarin.

Salah satu caranya, menurut Agung, pemerintah akan menggiatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat dan pelaksanaan Program Nasional Peberdayaan Masyarakat (PNPM). Demikian pula program kementerian lain, seperti Pekerjaan Umum, Koperasi, BUMN dan lain-lain agar diarahkan yang bisa lebih mendorong kegiatan perekonomian rakyat di seputar daerah bencana.

Pemerintah, katanya, memberikan bantuan pada korban erupsi Merapi yang tidak mengungsi dan tinggal di luar kawasan rawan bencana? karena mata pencaharian berhenti akibat letusan Gunung Merapi. Pemberian bantuan akan diberikan dengan mempertajam program-program pemerintah yang sudah berjalan seperti raskin. "Pokoknya, jangan sampai ada kelaparan," tegasnya.

Agung menjelaskan ada empat kabupaten yang perlu mendapat bantuan yakni Sleman, Magelang, Klaten dan Boyolali. Pemberian bantuan pada korban merapi non pengungsi ini diprioritaskan pada warga yang tidak mampu dalam radius 20 Km. "Mata pencarian mereka mandek akibat Merapi," ujar Agung.

Di tempat yang sama, Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste menyerahkan bantuan kemanusiaan sebesar USD 1 juta untuk penanggulangan bencana alam di Wasior, Mentawai, dan Merapi. Bantuan tersebut diserahkan oleh Menteri Solidaritas Sosial Republik Timor Leste, Maria Domingas Fernandes kepada Menko Kesra Agung Laksono. Penyerahan bantuan juga disaksikan Menkes Endang Rahayu Setyaningsih.

Maria diutus oleh Perdana Menteri, Kayrala Xanana Gusmao yang juga merupakan kebulatan tekad rakyat Timor Leste untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan. Bantuan ini, kata Maria, sebagai wujud solidaritas Timor Leste kepada korban bencana alam. "Terutama yang melanda Wasior, Mentawai, Jogjakarta, Jawa Tengah dan sekitarnya," kata Maria.

Menurutnya, pemerintah negara bekas provinsi ke-27 Indonesia ikut memantau keadaan Indonesia selama dilanda bencana alam. Sebagai negara tetangga yang hidup berdampingan, Timor Leste sangat prihatin dengan kondisi bencana alam tersebut. Namun, dia mengatakan, bantuan sebesar USD 1 juta ini merupakan bantuan yang nilainya kecil. "Sesuai dengan kemampuan kami, namun kami mengharapkan bantuan ini bisa sedikit meringankan beban para korban yang telah kehilangan rumah, kehilangan ternak, kehilangan harta benda dan materil," kata Maria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar