Senin, 29 November 2010

korea utara siap2 mengarahkan rudal, korea selatan siap2 latihan,

BERLINDUNG: Penduduk Pulau Yeonpyeong berlindung di bunker setelah pihak berwenang mengeluarkan peringatan menyusul terdengar suara altileri dari wilayah Korut. Korea Selatan dan AS, Minggu (28/11), menggelar latihan perang dan Korut membalasnya dengan mengarahkan rudal-rudalnya ke Korsel.


* Suara Artileri Kembali Terdengar dari Korut
* Korsel Minta China “Lebih Fair” Menghadapai 2 Korea
* China Usulkan Pertemuan Darurat, Korsel Tolak Lanjutkan Perundingan
* Sekjen Asean Dorong Perdamaian di Semenanjung Korea


Seoul (SIB)
Di saat ketegangan di Semenanjung Korea terus meningkat, Korea Selatan dan AS akhirnya menggelar latihan perang. Sebagai balasannya, Korut mengarahkan rudal-rudalnya ke Korsel. Kantor berita Yonhap seperti dilansir Reuters, Minggu (28/11) menyebutkan kalau Pyongyang telah menyiagakan rudal-rudal jelajah darat-ke-darat di tempat peluncurannya di tepi Laut Kuning. Tidak hanya itu, rudal darat-ke-udara juga sudah dipindahkan ke garis depan perbatasan.


Media pemerintah Korut KCNA memperingatkan aksi yang sangat tegas jika terjadi pelanggaran wilayah. “Kami akan berikan serangan yang brutal jika ada provokasi yang melanggar laut teritorial kami,” demikian KCNA.


Latihan perang gabungan digelar Korsel dan AS di sebelah selatan batas maritim kedua Korea. Latihan tetap digelar walaupun ditentang China dan diancam oleh Korut. Washington mengatakan latihan ini untuk menunjukkan tanda kepada Korut, kalau AS dan sekutunya tidak selemah yang dibayangkan.


Latihan perang dan aksi pasang rudal ini menyusul serangan artileri Korut ke Pulau Yeonpyeong, Korsel. Ini adalah serangan terburuk sejak Perang Korea berakhir pada 1953. Kapal induk USS George Washington yang membawa 75 pesawat tempur dan 6.000 prajurit telah berada di Laut Kuning untuk latihan perang gabungan.


Rencananya akan ada lagi 4 kapal perang AS bergabung di lokasi. Sementara Korsel mengirimkan 3 kapal perusak, frigate dan pesawat anti kapal selam. “Latihan sudah dimulai dan tentu kapal induk bergabung dalam latihan itu. Tapi kami tidak bisa memberikan penjelasan lebih jauh,” ujar pejabat pasukan gabungan AS dan Korsel (USKF).
Pada saat bersamaan, warga dan wartawan di Pulau Yeonpyeong, Korea Selatan dievakuasi ke dalam bungker menyusul terdengar suara artileri dari wilayah Korut. “Ada suara artileri terdengar di pulau,” kata pejabat militer Korsel.


Tidak ada penjelasan resmi dari militer Korsel. Namun, televisi YTN juga menyebutkan unit-unit artileri Korut juga sepertinya melepaskan tembakan. Beberapa menit sebelumnya, tentara meminta warga Pulau Yeonpyeong masuk ke bungker. Tidak hanya warga, para wartawan dan polisi juga ikut berlindung di bungker.


“Tidak mungkin kami menjawab sesuatu yang merupakan rahasia militer,” ujar seorang pejabat militer Korsel, mengomentari suara artileri yang terdengar dari Pulau Yeonpyeong. Peringatan ini diberitahukan lewat pengeras suara di pulau itu. Namun, seperti dilansir Reuters, peringatan ini dicabut tidak lama kemudian sekitar pukul 11.57 pagi waktu setempat.


Sementara sikap China yang adem ayem terhadap sekutunya itu pun mulai dikecam. Presiden Korsel Lee Myung-bak meminta China bersikap lebih fair terhadap krisis di semenanjung itu. “Kami meminta China membantu perdamaian di Semenanjung Korea dengan mengambil posisi yang lebih fair dan bertanggung jawab dalam hubungan Korea Selatan-Utara,” kata Lee dalam pertemuan dengan Penasehat Negara China Dai Bingguo. Lee mengatakan Korut menyerang Korsel lantaran terungkapnya program pengayaan uranium Korut. China, sekutu besar Pyongyang, sejauh ini telah gagal untuk bergabung dengan negara-negara besar lainnya dalam mengutuk penyerangan mematikan Korut pekan lalu terhadap sebuah pulau di perbatasan Korea Selatan.



Marinir Korsel berjanji akan membalas ribuan kali lipat aksi bombardir artileri Korut yang menewaskan 2 tentara dan 2 warga sipil. Korut pun menyesal jatuhnya korban warga sipil Korsel, namun mereka berdalih rivalnya itu memakai tameng manusia di Pulau Yeonpyeong.


Lee mengatakan Seoul “telah sabar menghadapi provokasi terus-menerus Utara sejak Perang Korea, tapi akan menanggapi dengan keras jika Utara membuat provokasi lagi,” pernyataan itu menambahkan. Pemimpin Korea Selatan itu melukiskan pengungkapan bulan ini oleh Utara mengenai program pengayaan uranium dan serangannya terhadap warga sipil sebagai “perubahan haluan yang serius”.


China telah menyampaikan bela sungkawa dan penyesalan atas jatuhnya korban di Korea Selatan dan berjanji untuk berupaya mencegah eskalasi lebih lanjut, kata pernyataan itu. Dai melakukan perjalanan ke Seoul, Sabtu, dalam lawatan yang tak dijadwalkan sebelumnya bersama dengan kepala juru runding nuklir Beijing Wu Dawei.


Ia sebelumnya telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kim Sung-hwan untuk membicarakan serangan itu dan pembicaraan enam-negara guna mengakhiri program nuklir Korea Utara yang macet. China sebelumnya telah menangguhkan untuk jangka waktu tak terbatas lawatan menteri luar negerinya yang direncanakan akan dimulai Jumat lalu.
China Usulkan Pertemuan Darurat
Dalam perkembangan lainnya, China berusaha meredakan ketegangan di Semenanjung Korea dengan mengusulkan digelarnya pertemuan darurat di Beijing. Pertemuan darurat itu melibatkan enam negara yang juga terlibat dalam perundingan pelucutan senjata nuklir Korut untuk meredakan kemarahan menyusul serangan negara komunis itu ke pulau Yeonpyeong, Korsel, yang menewaskan empat orang.
Utusan nuklir China, Wu Dawei, dalam pernyataan yang dikeluarkan di Beijing seperti dilaporkan Associated Press, Minggu (28/11), menyebutkan bahwa komunitas internasional umumnya enam negara anggota perundingan mengutarakan kecemasannya atas perkembangan di Semenanjung Korea. Dia menyerukan perundingan antar para kepala negosiasi nuklir di China awal Desember.
Namun Korea Selatan menampiknya.Perundingan enam pihak selama ini menjadi mekanisme yang dipakai agar Korea Utara tidak membangun senjata nuklir. Seoul dan Washington telah bersikeras bahwa perundingan enam negara baru bisa dimulai lagi setelah Pyongyang memperlihatkan komitmennya.
Jubir Blue House atau kantor kepresidenan Korsel, Hong Sang-pyo mengatakan Presiden Lee menilai sekarang bukan waktu untuk perundingan enam pihak. “Presiden menegaskan ini bukan saatnya untuk membahas perundingan itu,” kata Jubir Blue House, kantor Presiden Korsel, Hong Sang-pyo
Sedangkan Jepang menanggapinya dengan hati-hati. “Kami akan menanggapinya dengan hati-hati sambil bekerja sama dengan Korsel dan AS,” ujar Tetsuro Fukuyama, wakil menteri kabiet Jepang saat diminta tanggapannya atas usulan China itu.
Perundingan enam pihak melibatkan Korsel, Korut, China, Jepang, AS dan Rusia. Perundingan ini kerap maju mundur dan belum menghasilkan sesuatu yang signifikan.Washington dan Seoul telah lama menekan China, sekutu utama Korut, membantu meredakan situasi di tengah-tengah kekhawatiran akan pecahnya perang.
Dorong Perdamaian di Semenanjung Korea
Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan mendorong terwujudnya perdamaian yang permanen di Semenanjung Korea sehingga jatuhnya korban jiwa dapat dihindari. Pernyataan itu dikemukakan oleh Surin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (27/11) pascaserangan artileri Korea Utara ke pulau Yeonpyeong di Korea Selatan Selasa (23/11). “Saya menyampaikan bela sungkawa mendalam bagi keluarga korban serangan artileri di Pulau Yeonyeong awal pekan ini.”
Terkait dengan jatuhnya korban jiwa tersebut, Sekjen ASEAN mendesak seluruh pemerintahan yang terlibat guna menahan diri dan menghindari aksi militer tidak biasa yang dapat meningkatkan ketegangan dan memperbesar ketidakpercayaan di Semenanjung Korea.
“Saya ingin mendorong seluruh pemerintah terkait untuk mengekspolasi ide-ide baru yang dapat menciptakan penyelesaian yang komprehensif guna mengakhiri perselisihan dan melucuti nuklir di Semenanjung Korea”. Selain itu, kata dia, memfasilitasi rekonsiliasi antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Mengingat baik Korea Utara maupun Korea Selatan menandatangani Kesepakatan Kerjasama dan Persahabatan di Asia Tenggara (TAC) serta turut berpartisipasi di Forum Kawasan ASEAN (ARF), maka Surin juga mengimbau kedua belah pihak untuk menahan diri dari penggunaan kekuatan (militer) atau ancaman penggunaan kekuatan.
Sekjen ASEAN juga mengimbau kedua belah pihak untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip TAC tentang penyelesaian damai setiap konflik dan semangat kerjasama ARF untuk keuntungan bersama. “Absennya perdamaian yang permanen di kawasan Semenanjung Korea tidak menguntungkan siapapun”.
Ia juga menilai peningkatan konflik di kawasan Semenanjung Korea hanya akan menghancurkan kerja keras bersama memulihkan perekonomian Asia Timur untuk menciptakan kawasan yang makmur dan sejahtera. mau cari duit dengna on line,pasive in come yo gabung di klik disini atau gambar di atas
ckquote>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar