Kamis, 18 November 2010
Besar Kecil Normal * * Bagikan33 * 0 Cuplikan Film Harry Potter Terbaru Bocor di Internet
New York - Cuplikan film Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1 selama 36 menit bocor di internet menjelang penayangan perdana di layar lebar akhir pekan ini. Karena itu, Studio Warner Bros tengah berupaya menghapus cuplikan yang bocor tersebut.
Para pengamat industri film dan Warner Bros memperkirakan film tersebut bakal meraup US$ 100 juta (Rp 897 miliar) di Amerika Serikat dan Kanada dalam tiga hari penayangan perdana di bioskop mulai 19 November. Bahkan, Warner Bros memperkirakan secara global pendapatan sebesar US 1 miliar (Rp 8,9 triliun) dari penjualan tiket.
Sebelum peluncurannya, ternyata cuplikan film tersebut bocor di sebuah situs internet yang biasa digunakan untuk berbagi berkas, Selasa (16/11) malam.
Dalam pernyataannya, Warner Bros mengatakan cuplikan yang bocor tersebut "dicuri dan secara ilegal diunggah di internet. Hal itu merupakan pelanggaran serius terhadap hak cipta dan pencurian terhadap properti Warner Bros".
"Kami secara aktif mencoba membatasi dan menghapus salinan-salinan yang mungkin ada. Kami juga menyelidiki masalah ini dan akan menghukum orang-orang yang terlibat sesuai dengan hukum yang ada," ujar Time Warner Inc.
Berdasarkan BoxOffieMojo.com, enam film pertama dari serangkaian film Harry Potter telah meraup US$ 5,42 miliar (Rp 48,6 triliun). Film tersebut diadopsi dari buku karya J.K Rowling.
Kepala Distribusi Domestik Warner Bros Dan Fellman mengatakan film Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1 bakal mengeruk fulus US 100 juta di Amerika Serikat dan Kanada dalam akhir pekan perdana penayangan di layar lebar. Sedangkan, penjualan tiket secara global diperkirakan mencapai lebih dari US$ 1 miliar.
"Film yang ini akan meraup US$ 100 juta di utara," ujar Fellman. Ia optimistis pendapatan US$ 1 miliar dari penayangan di seluruh dunia akan tembus.
Paul Dergarabedian dari Hollywood.com pun setali tiga uang. "Film ini bisa melampaui US$ 102,7 juta yang diraup Goblet of Fire pada 2005," ujar Degarabedian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar