PT Garuda Indonesia berpotensi mengalami kerugian hingga Rp1,296 miliar per hari akibat terhentinya penerbangan ke Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta yang ditutup lantaran dampak letusan Gunung Merapi. Padahal dalam sehari, Garuda memiliki 10 kali penerbangan dengan tujuan Jogja.
Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar menjelaskan, 10 kali penerbangan ke Jogja dalam sehari itu terdiri atas dua kali penerbangan dari Denpasar dan delapan kali dari Jakarta. Emir merincikan, jika dalam setiap penerbangan ada 162 penumpang saja, dikalikan Rp 800 ribu untuk setiap tiket dikalikan lagi 10 penerbangan. "Jadi potensi kerugian setiap hari Rp 1,296 miliar," ucap Emirysah saat ditemui usai melakukan penandatanganan MoU dengan PT Angkasa Pura (AP) II di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (9/11).
Hanya saja Emirsyah juga mengatakan, potensi kerugian itu bisa ditekan karena rute penerbangan Garuda dapat dialihkan ke bandara Adi Sumarmo, di Solo. "Tidak begitu banyak kerugiannya. Untuk sementara rute penerbangan kita alihkan ke Solo, jadi bukan berarti pesawat tidak diterbangkan," sambungnya.
Saat ditanya kapan rute penerbangan ke Yogyakarta akan kembali dibuka, Emirsyah hanya mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu arahan dan instruksi dari Ditjend Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub). "Kita masih menunggu instruksi dari Dirjen Perhubungan Udara kapan dibuka kembali. Memang saat ini sangat tidak memungkinkan jika dilakukan penerbangan (ke Jogja), karena debu itu kalau masuk ke dalam mesin berbahaya sekali," imbuhnya.
Sementara Dirjen Perhubungan Udara, Kemenhub, Herry Bakti S Gumay, menyatakan bahwa rute penerbangan ke bandara Adi Sicipto, Yogyakarta ditutup hingga 15 November 2010. Namun menurutnya, bisa saja penutupan itu diperpanjang jika abu vulkanik masih mengancam penerbangan.
"Abu ini kan tidak bisa kita prediksi kapan bisa hilang. Jadi, penutupan rute penerbangan ke Yogyakarta bisa saja diperpanjang. Kita akan berkoordinasi terus dengan Badan Geologi dan BMKG tentang abu vulkanik ini," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar