Semarang - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengatakan, besaran indeks nilai rumah sementara yang akan dibangun bagi para penduduk lereng Gunung Merapi yang akan direlokasi mencapai Rp6,5 juta per unit.
"Indeksnya sekitar Rp6,5 juta dengan ukuran rumah 4 x 7 meter," kata gubernur usai Salat IduAdha 1431 Hijriah di Masjid Agung Jawa Tengah, di Semarang, Rabu.
Menurut dia, rumah sementara tersebut berbahan baku bambu dengan atas terbuat dari seng.
Ia menuturkan, proses pendataan serta penentuan lokasi lahan yang akan digunakan pendirian rumah sementara ini sedang dalam proses yang dilakukan oleh tiga pemerintah daerah.
"Pendataan jangan dilakukan tergesa-gesa, masyarakat diminta sabar," katanya.
Ia menjelaskan, terdapat 25 desa di lima kecamatan pada tiga kabupaten di lereng Merapi yang masuk dalam radius lima kilometer dan harus direlokasi.
Selain rumah sementara bagi penduduk di kawasan rawan bencana pada radius lima kilometer dari puncak Merapi, lanjut dia, pendataan juga dilakukan terhadap ternak penduduk di Kabupaten Magelang, Klaten, dan Boyolali.
Ia mengatakan, pendataan ini dilakukan sambil menunggu petunjuk pelaksanaan dan teknis dari pemerintah pusat tentang mekanisme penggantian ternak penduduk lereng Merapi.
"Jumlah ternak penduduk ini harus teridentifikasi dahulu. Yang jelas, komitmen pemerintah pusat ini pasti akan terwujud," katanya.
Sebelumnya, gubernur telah menggelar rapat koordinasi bersama tiga kepala daerah di lereng Merapi yang membahas mengenai relokasi sekitar 53 ribu penduduk yang tinggal pada radius lima kilometer dari puncak gunung berapi ini.
"Indeksnya sekitar Rp6,5 juta dengan ukuran rumah 4 x 7 meter," kata gubernur usai Salat IduAdha 1431 Hijriah di Masjid Agung Jawa Tengah, di Semarang, Rabu.
Menurut dia, rumah sementara tersebut berbahan baku bambu dengan atas terbuat dari seng.
Ia menuturkan, proses pendataan serta penentuan lokasi lahan yang akan digunakan pendirian rumah sementara ini sedang dalam proses yang dilakukan oleh tiga pemerintah daerah.
"Pendataan jangan dilakukan tergesa-gesa, masyarakat diminta sabar," katanya.
Ia menjelaskan, terdapat 25 desa di lima kecamatan pada tiga kabupaten di lereng Merapi yang masuk dalam radius lima kilometer dan harus direlokasi.
Selain rumah sementara bagi penduduk di kawasan rawan bencana pada radius lima kilometer dari puncak Merapi, lanjut dia, pendataan juga dilakukan terhadap ternak penduduk di Kabupaten Magelang, Klaten, dan Boyolali.
Ia mengatakan, pendataan ini dilakukan sambil menunggu petunjuk pelaksanaan dan teknis dari pemerintah pusat tentang mekanisme penggantian ternak penduduk lereng Merapi.
"Jumlah ternak penduduk ini harus teridentifikasi dahulu. Yang jelas, komitmen pemerintah pusat ini pasti akan terwujud," katanya.
Sebelumnya, gubernur telah menggelar rapat koordinasi bersama tiga kepala daerah di lereng Merapi yang membahas mengenai relokasi sekitar 53 ribu penduduk yang tinggal pada radius lima kilometer dari puncak gunung berapi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar