Kamis, 03 November 2011

TETANUS-PENJELASAN-BENTUK-PROSES-CARA DIAGNOSISNYA-CARA MENGOBATI DAN MENCEGAH NYA


TETANUS
mau tau apa itu tetanus?bentuk khas?bahasa Etiologi?bentuknya?gejalanya?proses masuk ke tubuh?Manifestasi Klinisnya?cara DIAGNOSIS?caraDIAGNOSIS BANDING?dan tentunya  CARA PENGOBATANNYA DAN PENCEGAHANNYA?




Tetanus adalah infeksi akut dengan gejala klinis gangguan neuromuskular akut, berupa kekakuan dan kejang otot ok eksotoksin Clostridium tetani.Tetanus merupakan penyakit infeksi yang ditandai gejala-gejala neurologik yaitu adanya spasme dan kenaikan tonus otot yang disebabkan tetani spasmin. Spora dari Clostridium tetani ini hidup vertahun-tahun dalam tanah dan kotoran hewan. Bakteri ini jika masuk dalam tubuh manusia dapat menyebabkan infeksi baik pada luka yang dalam maupun yang dangkal. Sebenarnya bukan bakteri tersebut yang menyebabkan infeksi, melainkan racun dari bakteri yang membuat penderita terinfeksi.

Gejala
Gejala dari tetanus biasanya muncul dalam waktu 5-10 hari setelah terinfeksi; rahang penderita kaku, kejang pada otot perut, leher dan punggung, dan denyut jantung meningkat

Etiologi: Clostridim tetani

sifat anaerob

berspora

spora terdapat pada tanah dan debu, dapat bertahan bertahun2, tahan terhadap antiseptik dan suhu 100 C

bentuk khas seperti raket squash

PATOGENESA

Clostridium masuk melalui luka (laserasi, luka tembak, luka tusuk, luka bakar, gigitan, binatang, dsb)

Porte d`entrée 60% luka tusuk pada kaki.

Dapat melalui uterus pada abortus provokatus

Dapa melalui umbilicus pada bayi yg ditolong dengan mengabaikan kaidah asepsis.

Dapat dari OMPA

Patogenesa

Pada lingkungan anaerob, spora vegetatif mengeluarkan eksotoksin, sementara kuman tetap pada luka.
Toksin:

1. Tetanolisin menghancurkan eritrosit

2. Tetanospasmin (protein yang bersifat toksik terhadap sel saraf) diabsorbsi ujung saraf motorik serabut saraf ganglion SSP.
Manifestasi Klinis

Masa inkubasi: 3 hari-4 minggu (rata-rata 8 hari)

makin pendek masa inkubasi, mortalitas samakin tinggi.
Gejala:

1. Tetanus lokal kaku pada otot-otot daerah luka

2. Tetanus umum

a. Trismus (kaku otot maseter sulit buka mulut)

b. Opistotonus (kaku kuduk, leher dan punggung)

c. Ddg perut spt papan

d. Risus sardonikus (kaku otot2 wajah)

e. Sulit menelan

f. Kekakuan otot2 pnapasan

DIAGNOSIS

Dari gejala klinis, karena pemeriksaan kuman Clostridium sering tidak dapat ditemukan, cukup untuk mDx tetanus.
DIAGNOSIS BANDING

Trismus karena gangguan lokal di mulut

Meningitis ensefalitis
PENGOBATAN

Prinsip pengobatan:

Mengatasi akibat eksotoksin yang sudah terikat sel2 saraf pusat sulit

simptomatik dengan anti kejang (fenobarbital, CPZ, diasepam)

- gagal napas trakheostomi, pemasangan ventilator

Menetralisir toksin yang masih beredar dalam darah

ATS 20.000 IU/hari slm 5 hari

Human imunoglobulin 3000-6000 IU dosis tunggal

Menghilangkan kuman penyebab merawat luka dengan antiseptik, eksisi luka

Penisilin

Pengobatan tetanus adalah langkah-langkah yang bertujuan untuk mengobati sumber infeksi bakteri dengan antibiotik dan drainase (dilakukan di rumah sakit), sementara pasien dimonitor untuk setiap tanda-tanda otot-otot pernapasan terganggu. Pengobatan Tetanus diarahkan menghentikan produksi toksin, menetralkan efeknya, dan mengendalikan kejang otot. Sedasi sering diberikan untuk kejang otot, yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas sehingga dapat mengancam jiwa.

Dalam kasus yang lebih parah, bantuan pernapasan dengan mesin pernapasan buatan mungkin diperlukan. Jika toksin sudah beredar di tubuh maka pengobatan tetanus harus diarahkan dengan menetralkannya dengan obat antitoksin. Toksin tetanus tidak menyebabkan kerusakan permanen sistem saraf setelah pasien sembuh. Setelah pemulihan, pasien masih memerlukan imunisasi aktif karena penyakit tetanus tidak memberikan imunisasi alami terhadap sebuah episode berulang.
Pengobatan Tetanus dan Pencegahannya

imunisasi aktif untuk vaksin tetanus memainkan peran penting dalam pengobatan tetanus sekaligus juga mencegah penyakit. Tindakan pencegahan untuk melindungi kulit yang ditembus oleh bakteri tetanus. Sebagai contoh, tindakan pencegahan harus menghindari menginjak kuku dengan memakai sepatu. Jika luka tajam terjadi, harus dibersihkan dengan sabun dan air dan sebisa mungkin mencari bantuan medis. Berbeda halnya dengan imunisasi aktif, imunisasi pasif dapat diberikan dalam kasus-kasus yang dipilih (dengan imunoglobulin khusus).

Semua anak harus di imunisasi terhadap tetanus dengan menerima serangkaian lima vaksinasi DTaP yang umumnya dimulai pada usia 2 bulan dan selesai pada sekitar 5 tahun. Vaksin tetanus dianjurkan pada usia 11 tahun. Follow-up vaksinasi dianjurkan setiap 10 tahun sesudahnya, sementara jangka waktu 10 tahun ada perlindungan setelah seri masa kanak-kanak selesai. Seharusnya seorang yang berpotensi terkontaminasi luka terjadi, diberikan dalam kasus-kasus yang dipilih dan 10 tahun.

Obat untuk penatalaksanaan infeksi adalah antibiotik (misalnya, metronidazol) untuk membunuh bakteri, suntikan tetanus booster jika perlu, dan kadang-kadang antitoksin untuk menetralkan toksin seperti yang dijelaskan di awal. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah pembersihan luka untuk menghilangkan bakteri (abses). Obat penenang diberikan pada mereka yang telah terinfeksi seperti diazepam untuk mengontrol kejang otot. Dukungan ventilator untuk membantu pernapasan dalam hal kejang pita suara atau otot pernafasan pada pengobatan tetanus ini.

DAN YANG SANGAT TERPENTING

- perawatan luka yang adekuat

- imunisasi aktif dengan human imunoglobulin antitetanus

fb comen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar