Jumat, 10 Desember 2010

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN LAPORAN KEUANGAN( ringkasan teori akuntansi)

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan adalah alat utama penyimpanan informasi keuangan suatu entitas kepada pihak luar. Informasi dalam laporan keuangan dapat dilengkapi catatan kaki, informasi tambahan, alat lain pelaporan keuangan.
Pengakuan adalah proses yang secara formal menyertakan suatu item ke dalam laporan keuangan suatu entitas sebagai aktiva, utang, pendapatan, biaya, dan yang lain.
Terdapat beberapa kriteria pengakuan :

• Definisi : pemenuhan definisi sebagai suatu elelmen laporan keuangan.
• Dapat diukur : mempunyai suatu atribut relevan yang dapat diukur dengan reliabilitas yang memadai.
• Relevan : mampu membuat suatu perbedaan dalam pembuatan keputusan pemakai.
• Reliabilitas : informasi tersebut menyajikan yang seharusnya, dapat dibuktikan, dan netral.
Keempat kriteria diatas harus dipertimbangkan dalam konteks karakteristik kualitatif informasi yaitu memenuhi batas atas ( benefit > kos ) dan batas bawah (materialitas). Karena pengakuan sangat penting dalam penentuan laba, pos-pos yang biasanya dikenai krteria pengakuan adalah pos-pos pembentuk statement laba-rugi dan laba komprehensif terutama pendapatan dan untung serta biaya dan rugi.
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba rugi.
Atribut pengukuran suatu element adalah dasar pengukuran (jumlah rupiah) yang harus dilekatkan pada suatu elemen/pos untuk mempresentasikan secara tepat atribut yang ingin diungkapkan dari element tersebut dalam pelaporan keuangan. Misalnya, tujuan pelaporan pos mesin adlah untuk menunjukkan sisa potensi jasa mesin ( bukan harga jual mesin ). Sisa potensi jasa merupakan atribut mesin yang ingin disampaikan sehingga atribut pengukuran yang relevan adalah kos historis. Adapun atribut pengukuran yang sekrang diterapkan dan masih dapat dilanjutkan penggunaannya yaitu ( SFAC No. 5,prg 67 ).

Ada 5 dasar pengukuran yang digunakan antara lain :
• Kos historis atau perolehan kas historis ( Historical cost ) :pencatatan yang dillakukan pada saat terjadinya transaksi, biasanya diterapka untuk aktiva tetap, peralatan dan sebagian besar persedian. Aktiva dicatat sebesar nilai wajar yang dibayarkan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan, kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima.
• Kos sekarang ( Current cost ) : biaya yang sekarang terjadi, missal persedian barang.
• Nilai pasar sekarang ( Current market value ) : diterapkan pada investasi dan utang obligasi. Apabila harga pasar lebih besar daripada nilai nominal, maka yang digunakan sebagai dasar perhitungan adalah harga pasar.
• Nilai terealisasi ( net realizable value ) : nilai kas yang diharapkan bisa terealissasi, missal piutang dagang dan persediaan.
• Nilai sekarang atau diskonan aliran kas masa datang ( present or discounted value of future cash flows ) : aliran kas dimana yang akan datang, missal piutang angsuran dan utang jangka panjang.
Pengukuran diatas bersifat umum atau luas tidak dibatasi untuk pengukuran pada saat suatu obyek terjadi (diperoleh) atau pada saat suatu obyek dilaporkan. Pengukuran suatu elemen untuk dilaporkan pada tanggal statement keuangan sering disebut penilaian sedangkan istilah pengukuran sering dibatasi penggunaannya untuk menentukan jumlah rupiah pada saat terjadinya suatu obyek. Pengukuran atau penilaian merupakan bagian penting dalam rerangka konseptual karena keterukuran merupakan salah satu kriteria untuk menyajikan suatu pos melalui statemen keuangan.
Pada saat pengukuran terdapat dua jenis yaitu
• Pengukuran saat pengakuan mula – mula adalah pengukuran pada saat suatu elemen atau pos timbul dan dicatat pertama kali akibat transaksi, kejadian, atau keadaan. Contoh penentuan dan pencatatan jumlah rupiah yang melekat pada suatu mesin pada saat diperoleh.
• Pengukuran baru-mulai adalah pengukuran dalam periode-periode setelah pengakuan mula-mula untuk menentukan jumlah rupiah bawaan baru yang tidak nerkaitan dengan jumlah rupiah sebelumnya (missal kos historis atau atribut pengukuran lain yang telah tercatat dalam system akuntansi). Penentuan basis dan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada element statemen keuangan pada tanggal neraca dapat melibatkan pengukuran baru-mulai.






mau cari duit dengna on line,pasive in come yo gabung di klik disini atau gambar di atas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar