Adam jatuh cinta pada rekan kerjanya, Eva. Berbagai cara ia lakukan agar Eva terpikat padanya. Mulai dari berpenampilan rapi dan wangi setiap hari, sampai senyam-senyum ketika Eva lewat di depannya. Berhari-hari hal itu ia lakukan, tapi hasilnya nihil. Eva tetap cuek pada Adam. Apa yang salah?
Cinta itu fitrah. Tak salah seorang laki-laki tertarik pada perempuan dan sebaliknya. Hanya saja terkadang kita lebih mengutamakan kebagusan fisik untuk memikat lawan jenis.
1. Berusaha pdkt dengan cara yang baik.
Salah satu cara pendekatan yang baik adalah dengan bersahabat dengan orang yang kita sukai tersebut. Dengan begitu kita bisa mengenalnya lebih jauh. Terkadang cinta pada pandangan pertama itu menipu. Kemasan tak sebagus isi. Setelah kenal lebih lama, kita bisa menilai lebih objektif dengan orang tersebut. Apakah benar di sosok yang cocok untuk kita.
2. Berdoa setiap saat.
Setiap nasib hamba berada dalam kekuasaan-Nya. Dialah penentu segala. Termasuk jodoh kita. Tak seorangpun yang tahu siapa jodoh kita kelak. Bukan tak mungkin jodoh kita adalah orang yang pernah kita benci. Maka dari itu, sudah sepantasnya kita memohon padanya, bukan memohon pada dukun atau melakukan cara-cara yang dimurkai olehNya.
Permohon bisa itu berupa doa seperti ini : “Ya, Allah, jika dia baik untukku dekatkanlah ia padaku. Jika tidak baik, jauhkanlah.” Jika memang jodoh, Allah akan memudahkan jalan bagi kita untuk bersatu dengan si dia.
3. Bercermin
Anda menginginkan pasangan yang anggun dan jelita bak cinderella sekaligus santun lagi shalehah atau pangeran tampan berkuda putih yang taat menjalankan ibadah? Boleh saja. Tak ada yang melarang. Namun berkacalah lebih dahulu. Apakah dia memang pantas untuk kita. Apakah dia memang layak bersanding dengan kita di pelaminan? Silahkan bercermin lebih dulu.
Dengan langkah 3B ini, Adam bisa membuat Eva tertarik padanya tanpa ongkos yang mahal. Kita cenderung memperbaiki fisik kita ketika tertarik pada lawan jenis. Padahal selain fisik, hati kita, rohani kita juga perlu diperbaiki. Jasmani bersifat temporer, akan usang seiring waktu. Sedangkan rohani, jika dirawat dan terus diperbaiki, bisa terus langgeng dan dikenang orang, meskipun kita telah tiada. Wallahu ’Alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar