artikel da jadi ,menado kota pariwisata
Wajah kota Manado dapat diketahui dari peran historisnya. Awalnya Manado dibangun sebagai kota benteng, kota colonial, kota pusat administrasi dan pemerintahan, kota pelabuhan dan transit, kota perdagangan dan jasa. Kemudian dalam perkembangannya, dimasa Walikota Ir. N.H. Eman, Kota Manado memiliki nama yang disanjung pemerintah dan warganya dengan kota Bersih, Sehat, Aman, Tertib dan Indah, disingkat Bersehati, selanjutnya bersama Walikota Drs. Wempie Frederik dan Wakilnya Teddy Kumaat, SE, dengan slogan Berhikmat dan ‘Clean and Green City’. Memang ada hasilnya, berupa pohon-pohon penyejuk sepanjang jalan utama Kota Manado (Ini perlu dirawat) dan sekarang Walikota Jimmy Rimba Rogi dan Wakilnya A. Buchari dengan konsep Manado Kota Tinutuan menuju Kota Wisata 2010. Kota menurut Ibn Khaldun (Sejarawan-Budayawan Islam) dalam ‘The Muqaddimah: An Introduction to History, (1970)’ mempunyai peranan penting untuk terlaksananya kegiatan-kegiatan diberbagai bidang atau dengan kata lain, kota memiliki berbagai fungsi ganda-multidimensi. Dalam pengkajiannya, kota dengan berbagai permasalahannya direbut dan dikaji dari berbagai disiplin. Beberapa ahli peneliti kota memberikan konsep, teori dan wawasan kekotaan seperti sejarawan Henri Pirenne, “Medieval Cities and the Revival of Trade” (1969); Gideon Sjoberg,” The Pre-Industrial City, Past and Present, (1965); Charles Cooley dengan teori transportasi yang diuraikan oleh Don Martindale “the teori of the city” dalam Max Weber (1966); J.D. Comhair dan Werner J. Cahnman “How Cities Grew: The Historical Sociology of Cities” (1959) dan John Friedman, “Cities in Socia Transformation” dalam Comparative Studies in Society and History” (1961) membedakan kota dari berbagai segi dan perkembangan kota yang dipengaruhi banyak factor (Ipoleksusbudhankam – intern, eksternal). Sejarah bisu suatu kota dapat memberikan identitas dan kedudukan, sejauhmana peran kota tersebut dalam sejarah bangsa, salah satunya dapat ditentukan oleh sejarah bisu kota itu. Kota seperti ini memberi warna dan keunikan tersendiri dalam menunjang pariwisata. Misalnya, kota-kota kuno yang mempunyai peradaban tinggi dan terkenal serta dicatat dalam berbagai buku sejarah dunia. Katakanlah kota Mohenjodaro dan Harappa, kota-kota kuno Yunani dan Romawi, ataupun sejumlah kota yang memiliki sesuatu yang tidak dimiliki kota lain dan termasuk dalam tujuh keajaiban dunia. Kota-kota sejarah dunia dan pusat peradaban, dapat disebutkan, Taj Mahal di India, Tembok Cina, termasuk Borobudur di Jawa Tengah – Indonesia, dsb. Apa yang bisa dibanggakan Manado? Jakarta misalnya dengan patung-patung dan monument menjulang tinggi-pencakar langit memberikan identitas, symbol dan citra sebagai bagian dari denyut nadi kehidupan dan kebanggaan warganya. Penduduk di kota Manado terdiri dari berbagai latar belakang etnik maupun agamanya. Mayoritas penduduk berasal dari suku Minahasa, menyusul suku Sangihe Talaud, suku Bolaang Mongondow, suku Gorontalo dan suku Tionghoa. Selain itu terdapat pula penduduk suku Jawa, suku Batak, suku Arab, suku Maluku, suku Makassar dan sebagainya. Agama yang dianut adalah Kristen Protestan, Islam, Katolik, Budha dan Hindu. Mayoritas penduduk kota adalah pemeluk agama Kristen atau Katolik. Hal itu jelas dapat dilihat dari banyaknya gereja-gereja di seantero kota. Meski begitu heteroginnya, namun masyarakat Manado sangat menghargai sikap hidup toleran, rukun, terbuka dan dinamis. Karenanya kota Manado memiliki lingkungan sosial yang relatif kondusif dan dikenal sebagai salah satu kota yang relatif aman di Indonesia. Sewaktu Indonesia sedang rawan-rawannya dikarenakan goncangan politik sekitar tahun1999 dan berbagai kerusuhan melanda kota-kota di Indonesia. Kota Manado dapat dikatakan relatif aman. Hal itu tercermin dari semboyan masyarakat Manado yaitu Torang samua basudara yang artinya "Kita semua bersaudara". Disamping potensi pantai dan laut, potensi lainnya yang dimiliki pulau ini, yaitu Hutan Lindung, Kubur Raja Mokodokek, Raja Kokodompis, Raja Wulangkalangi, Pantai Raja (Apeng Datu) bekas Istana Raja Manakalangi, Pantai Istana Wakil Raja (Apeng Gugu), Pantai Apeng Salah, Batu Layar (Batu Senggo), Batu Kadera, Batu tempat istirahat (Pangilolong), dan Bua alo yang sekarang menjadi Ibu Kota Kelurahan Manado Tua Dua yakni Bualo. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini antara lain menikmati taman laut dengan cara sigtseeing (berkeliling) naik perahu berkaca (katamaran),snorkeling (berenang memakai alat pernapasan), diving (menyelam), photography underwater (foto bawah laut), rekreasi air seperti olah raga air dengan cara boat sailing (berperahu layar), ski dan jet ski; menikmati pemandangan dan panorama alam dengan cara sunbathing (mandi matahari), tamasya pantai, jogging (lari pagi/sore), bersepeda santai dan sepeda gunung, hiking (lintas alam), berkemah, menikmati sun set dan mengenal sejarah Suku Bawontehu.
mantap, lanjutkan.
BalasHapusbut syng futunya gak ad :D
ya kemarin mau tak uppload ti tapi pas down internetnya besok ya
BalasHapus